Mengapa Tidak Ada Pelajaran Publik Speaking di Sekolah? Kupas Habis Keperluan Kemampuan Komunikasi yang Kerap Diacuhkan
Di dunia kerja kekinian, siapa saja yang punyai kekuatan komunikasi yang bagus punyai nilai plus yang tinggi. Tetapi anehnya, di sekolah – tempat kita habiskan lebih dari setengah hidup kita saat muda – pelajaran publik speaking atau bicara di muka umum justru hampir tidak pernah diberikan dengan serius. Walau sebenarnya, kemampuan ini tidak hanya buat menjadi MC atau pidato pada acara sah, tetapi menjadi modal khusus dalam kehidupan professional, sosial, bahkan juga personal. Mengapa dapat ini?
Sekolah Repot dengan Teori, Lupa Ajari Praktek Penting
Satu diantara argumen khusus mengapa pelajaran publik speaking tidak masuk kurikulum wajib ialah karena mekanisme pendidikan kita tetap terlampau konsentrasi pada nilai teori dan akademik. Pelajaran seperti Matematika, IPA, atau Bahasa Indonesia memang penting. Tetapi kekuatan komunikasi, presentasi, dan memberikan gagasan dengan efektif tidak kalah penting.
Coba saksikan, seberapa banyak alumnus sekolah atau kuliah yang jago menulis makalah tetapi gugup 1/2 mati saat harus presentasi? Banyak banget. Ini karena mereka tidak pernah dikondisikan untuk latihan bicara di muka umum. Bahkan juga terkadang diminta maju di depan kelas juga cukup membuat panik. Ini menjadi bukti jika publik speaking tidak hanya masalah talenta, tetapi ketrampilan yang semestinya dilatih semenjak dini.
Mengapa Tidak Ada Pelajaran Publik Speaking di Sekolah?
Imbas Langsung dari Kurangnya Latihan Komunikasi
Tiadanya pelajaran publik speaking berpengaruh besar, tidak hanya di kursi sekolah, tetapi juga ketika telah memasuki dunia kerja. Banyak alumnus sekolah yang pandai secara akademis, tetapi kesusahan jual gagasan atau berbicara dengan persuasif. Mereka kalah saing sama orang yang mungkin berdasar teori biasa saja, tetapi punyai kekuatan komunikasi yang kuat.
Disamping itu, di era teknologi saat ini, kemampuan komunikasi tidak cuma diperlukan untuk bertemu muka, tetapi juga di muka camera, seminar-online, sampai interviu kerja virtual. Bila pelajar tidak diberi dari sejak awalnya, mereka akan menjadi pemirsa, bukan aktor.
Publik Speaking Itu Bukan Hanya untuk Ekstrovert
Banyak yang menduga jika publik speaking hanya pas untuk beberapa anak yang ekstrovert atau aktif. Walau sebenarnya ini asumsi yang salah. Publik speaking bukan masalah personalitas, tetapi masalah kekuatan sampaikan pesan dengan optimis dan terang.
Introvert sekalinya dapat jago publik speaking jika dilatih. Justru sering mereka dapat memberikan gagasan lebih dalam dan terancang. Sayang, karena tidak ada tempat resmi di sekolah, kekuatan ini kerap tidak tergali.
Waktunya Sekolah Berubah
Pikirkan jika di sekolah ada mata pelajaran “Komunikasi Efektif” semenjak tingkat dasar. Di sana pelajar diberikan langkah menata argument, latihan berbicara di muka rekan, bahkan juga membuat podcast atau vlog. Ini bukanlah mimpi, karena di sejumlah negara seperti Finlandia dan Singapura, ini telah diaplikasikan dalam kurikulum.
Indonesia bisa juga mengawalinya melalui program ekstrakurikuler atau integratif dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau PPKn. Contohnya, tiap pelajar diharuskan membuat presentasi bulanan atau membawa pidato pendek di kelas. Dari sana mereka terlatih dan perlahan-lahan yakin diri.
Faedah Langsung Jika Publik Speaking Diberikan di Sekolah
Tingkatkan rasa optimis – Pelajar menjadi lebih siap tampil di muka umum, termasuk dalam interviu kerja atau kuliah.
Mempertajam langkah berpikiran krisis dan struktural – Karena harus memberikan gagasan secara runtut.
Latih kepimpinan – Kekuatan bicara yang bagus ialah keunikan pimpinan yang sukses.
Tingkatkan kekuatan sosial – Dapat buka rekanan dan meluaskan jaringan karena terlatih berinteraksi.
Penutup: Saat Depan Perlu Orang yang Dapat Berbicara
Kurikulum yang bagus ialah kurikulum yang menjawab keperluan jaman. Dan jaman saat ini, orang yang dapat memberikan gagasan dengan kuat ialah mereka yang dapat pimpin peralihan. Karena itu telah waktunya publik speaking masuk dalam perincian kemampuan wajib yang diberikan di sekolah. Karena dunia riil bukan hanya memandang siapakah yang paling pandai, tetapi siapa yang dapat memberikan gagasan mereka dengan paling memberikan keyakinan.
Tags: publik speaking, sekolah Indonesia, kurikulum pendidikan, komunikasi efektif, kemampuan masa datang, pelajaran sekolah, pendidikan Indonesia, optimis anak, soft kemampuan pelajar, dunia kerja remaja
Jika kamu sepakat pelajaran publik cmd368 https://vincentpitbulls.com/ speaking penting, mungkin ini waktunya kita suarakan bersama-sama agar beberapa sekolah mulai sadar. Bagaimana menurutmu?